Pages

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Friday, November 2, 2012

Pemberdayaan Sampah


   Permasalahan sampah yang tidak tertangani dengan baik sering merugikan lingkungan, apalagi dikawasan perkotaan yang selalu kesulitan untuk mengkondisikan sampah. Kebanyakan masyarakat sering membuangnya di sungai karena dianggap tidak meninggalkan jejak dilingkungan mereka secara langsung. Pola pemikiran semacam ini selalu saja diterapkan dan menjadi tradisi masyarakat yang tinggal di sekitar sungai atau paling tidak di kelurahan tempat tinggal mereka yang terdapat sungai.
Sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat melalui Posdaya, Pesantren Rakyat Al-Amin bekerjasama dengan Kantor Kec. Sumberpucung beserta LPM UIN Maliki Malang dengan menyertakan beberapa pengurus posdaya berbasis masjid untuk melihat dan mempelajari secara langsung tentang potensi serta berbagai inovasi penanggulangan sampah yang ada di masyarakat sekitar.
Bertempat di TPST (Tempat Pembuangan Sampah Terpadu) Desa Mulyoagung Kec. Dau Kab. Malang yang hingga saat ini menjadi percontohan nasional untuk pengolahan sampah. Para peserta sangat antusias dalam mengikuti “couching clinic” pengolahan dan pemanfaatan sampah yang sering menjadi masalah lingkungan dan tidak jarang menjadi masalah sosial.
Dr. Hj. Mufidah Ch sebagai ketua LPM UIN Maliki Malang menyampaikan bahwa penanganan sampah adalah berkaitan dengan perilaku yang beragam di masyarakat, jadi mengurangi atau menghilangkang masalah sampah adalah ibadah yang di perintahkan oleh agama. Sehingga sebagai seorang muslim mengolah sampah ini merupakan ibadah karena kita juga ikut berpartisipasi dalam menjaga lingkungan hidup, menjaga kesehatan keluarga dan masyarakat kita, bahkan bisa meningkatkan perekonomian kita jika bisa mengelola dengan benar sebagaimana di TPST ini. Namun yang terpenting perlu kita pegangi adalah tujuan pengelolaan sampah yang merupakan kewajiban kita sebagai khalifah Allah dimuka bumi ini yang bisa dikaitkan dengan aspek ekonomi. Sehingga kita dapat mengubah sampah menjadi berkah sebagai premi pahala atas upaya kita tersebut.

   Kepada para peserta F Supandi selaku ketua KSM (Kelompok Swadaya Masyarakat) Desa Mulyoagung menjelaskan beberapa tahapan dalam pengolahan sampah di TPST ini yakni; sampah rumah tangga yang masuk TPST Mulyoagung masuk pada zona pertama, pada zona ini sampah akan melalui proses pemilahan antara sampah kering, basah, plastik, kaca dan berbagai logam berat yang lainya, dari pemilahan tersebut ada sampah yang harus diolah dan ada yang langsung masuk pada proses packing untuk dijual juga ada sampah yang tidak bisa diolah yakni residu yang nantinya dikirim ke TPA.
Supandi melanjutkan bahwa “sampai saat ini TPST kuwalahan untuk memenuhi kebutuhan pupuk organik yang diajukan ke TPST, selain dari petani sayur maupun buah yang datang langsung kepada kami, juga pesanan dari instansi seperti Perhutani yang memesan 20 ton, Kecamatan Lawang dan Dau juga meminta 20 ton pupuk organik hasil olahan dari sampah yang kami produksi”.
Ditemui terpisah perwakilan dari Posdaya Masjid Baiturrahman Pakis menyatakan ‘kami sangat tertarik dengan pengelolaan sampah disini, meskipun kami belum bisa menerapkan semuanya, namun kami akan berusaha menerapkan di lingkungan kami meski dengan lingkup yang lebih kecil’. Tapi yang pasti kegiatan seperti ini membuat kami lebih semangat dalam mengembangkan Posdaya yang ada di Masjid kami, karena kami memiliki banyak teman yang se-ide dalam memberdayakan masyarakat melalui masjid.
Abdullah Sam sebagai ketua rombongan dari Pesantren Rakyat al-Amin Sumberpucung mengatakan bahwa setelah pertemuan ini, masih dimungkinkan akan ada pertemuan yang lain untuk menindaklanjuti dari berbagai permasalahan sampah. Kami melihat kawasan Sumberpucung juga memiliki potensi yang cukup bagus untuk program TPST semacam ini, semoga nantinya bisa di realisasikan di Desa kami. Namun meskipun belum bisa terealisir saat ini kita harus selalu yakin bahwa ilmu ini sangat berguna bagi kita semua.

Di kutip dari http://pesantrenrakyat.com/berita-124-menjadikan-sampah-sebagai-potensi-pemberdayaan-kunjungan-ke-tpst-mulyoagung.html

Wednesday, October 31, 2012

A Band From Heaven


Dream Theater adalah salah satu grup progressive metal paling terkemuka di dunia saat ini. Didirikan oleh Mike Portnoy, John Petrucci dan John Myung, mereka telah merilis delapan album studio, empat rekaman live dan satu album pendek (EP). Album pertama mereka, When Dream And Day Unite direkam dengan Charlie Dominici sebagai vokalis dan Kevin Moore sebagai pemain keyboards. Dominici berusia jauh lebih tua daripada anggota lainnya dan ingin memainkan musik yang lain, sehingga ia kemudian keluar dari grup. Mereka kemudian mencari pengganti yang ideal selama 2 tahun sampai akhirnya bertemu dengan James LaBrie, vokalis dari Kanada melalui audisi.

Bersama LaBrie mereka merekam Images And Words yang melambungkan nama mereka ke jajaran internasional dengan hit "Pull Me Under" dan "Another Day". Awake adalah album terakhir mereka dengan Moore yang kemudian digantikan oleh Derek Sherinian untuk album Falling Into Infinity. Pada akhirnya Sherinian juga digantikan oleh Jordan Rudess dan formasi ini masih bertahan sampai hari ini. Mereka telah meluncurkan album konsep Metropolis 2: Scenes From A Memory dan album ganda Six Degrees Of Inner Turbulence. Pada tahun 2003 mereka memutuskan untuk merekam album non-konsep Train Of Thought yang sangat dipengaruhi oleh grup thrash metal seperti Metallica.

Album terbaru mereka yang berjudul Octavarium dikeluarkan pada tanggal 7 Juni 2005 dan selain merupakan album studio kedelapan juga mengandung delapan lagu.

Setelah Dream Theater meluncurkan album Live mereka dalam memperingati 20 tahun Dream Theater terbentuk yang berjudul Score yang direkam pada tanggal 1 April 2006 di Radio City Music Hall,US. Mereka kembali bersiap meluncurkan album ke sembilan mereka dengan membawa bendera label record baru yaitu RoadRunner Records, mereka telah merampungkan album Systematic Chaos yang berisi 8 lagu dan akan diluncurkan pada tanggal 5 Juni 2007 di US.

Sejarah

Dream Theater dibentuk pada bulan September 1985, ketika gitaris John Petrucci dan bassis John Myung memutuskan untuk membentuk sebuah band untuk mengisi waktu luang mereka ketika bersekolah di Berklee College of Music di Boston. Mereka lalu bertemu seorang pemain drum, Mike Portnoy, di salah satu ruang latihan di Berklee, dan setelah dua hari negosiasi, mereka berhasil mengajak Mike Portnoy untuk bergabung. Setelah itu, mereka bertiga ingin mengisi dua tempat kosong di band tersebut, dan Petrucci bertanya kepada teman band, Kevin Moore, untuk menjadi pemain keyboard. Dia setuju, dan ketika Chris Collins diajak untuk menjadi vokalis, band tersebut sudah komplit.

Dengan lima anggota, mereka memutuskan untuk menamai band tersebut dengan nama Majesty. Menurut dokumentasi DVD Score, mereka berlima sedang mengantri tiket untuk konser Rush di Berklee Performance Center ketika mendengarkan Rush dengan boom box. Portnoy lalu berkata bahwa akhiran dari lagu tersebut (Bastille Day) terdengar sangat "majestic". Pada saat itulah mereka memutuskan Majesty adalah nama yang bagus untuk sebuah band, dan tetap bagus sampai sekarang.

Pada saat - saat tersebut, Portnoy, Petrucci dan Myung masih berkutat dengan kuliah mereka, juga dengan kerja paruh waktu dan mengajar. Jadwal mereka menjadi kiat ketat sehingga mereka harus memutuskan antara mengejar karier di bidang musik atau mengakhiri band Majesty. Namun akhirnya Majesty menang dan mereka bertiga keluar dari Berklee untuk berkonsentrasi di karier musik. Petrucci mengomentari tentang hal ini di dokumentasi DVD Score, berkata bahwa saat tersebut sangat susah untuk meminta kepada orang tuanya untuk pergi ke sekolah musik. Dan lebih susah lagi untuk menyakinkan orang tuanya agar ia boleh keluar dari sekolah.

Moore juga akhirnya keluar dari sekolahnya, SUNY Fredonia, untuk berkonsentrasi dengan band tersebut.

Karakteristik penulisan lagu

Beberapa teknik penulisan lagu yang unik telah dilakukan oleh Dream Theater, yang kebanyakan terjadi di masa - masa sekarang, ketika mereka bisa bereksperimen dengan label rekaman mereka sendiri.

Dimulai dengan Train of Thought, Dream Theater sudah memulai memasukkan elemen - elemen kecil dan tersembunyi di musik mereka, dan memuat elemen tersebut kepada peminat yang lebih fanatik. Karakteristik yang paling terkenal (yang biasa disebut "nugget") tersembunyi di "In the Name of God", yang merupakan sandi morse dari "eat my ass and balls" (makan pantatku dan penisku), yang merupakan kata - kata terkenal dari Mike Portnoy. Sejak saat itu, banyak peminat - peminat Dream Theater mulai berusaha menemukan hal - hal kecil yang biasanya tidak menarik bagi peminat biasa.

Beberapa dari teknik mereka yang terkenal termasuk:

* Suara dari fonograf di akhiran dari "Finally Free" di album Scenes from a Memory adalah suara yang sama di awalan "The Glass Prison" di album berikutnya, Six Degrees of Inner Turbulence. Dan akhiran kunci terakhir di "As I Am" sama dengan kunci yang digunakan di album selanjutnya, Train of Thought. Juga, not piano yang dimainkan di akhiran "In the Name of God" di 'Train of Thought adalah not yang sama dengan pembukaan "The Root of All Evil" di album berikutnya, Octavarium.

* Tiga bagian dari "The Glass Prison" di Six Degrees of Inner Turbulence, dua bagian dari "This Dying Soul" di Train of Thought dan dua bagian dari "The Root of All Evil" di Octavarium menunjukkan tujuh poin pertama dari dua belas poin - poin di program Alcoholics Anonymous oleh Bill Wilson, yang mana program itu diikuti oleh Mike Portnoy. Ia juga berkata bahwa ia akan membuat lagu - lagu lain yang memuat lima program lainnya, yang akan ditujukan untuk Wilson

* Dream Theater kadang menggunakan teknik penulisan lagu dimana bagian - bagian dari sebuah lagu dikembangkan tiap kali mereka dimainkan. Contohnya, lagu "6:00" dari Awake. Setelah awalan lagu, mereka hampir memainkan chorus, tapi mengulang lagu tersebut dari awalan lagi (di menit 1:33). Dan ketika chorus sudah seharusnya dimainkan pada saat berikutnya, mereka mengulang lagi dari awalan, di menit 2:11. Teknik ini bisa juga ditemukan di "Peruvian Skies", "Blind Faith" dan "Endless Sacrifice"

* Penggunaan notasi yang berulang - ulang juga digunakan, yang sudah dikenal dari lagu - lagu Charles Ives, contohnya:
o Tema lagu "Wait for Sleep" muncul di "Learning to Live" (menit 8:11) dan juga muncul dua kali di "Just Let Me Breath" (menit 3:39 dan 5:21)
o Tema lagu "Learning to Live" muncul di "Another Day" (menit 2:53)
o Tema lagu "Space-Dye Vest" digunakan beberapa kali di album Awake.
o Tema pembukaan dari "Erotomania" digunakan di "Voices" di Awake (menit 4:51).
o Satu dari melodi - melodi di "Metropolis Pt 1 (The Miracle and the Sleeper)" diulang di chorus kedua di "Home" dari Metropolis Pt 2 (Scenes From A Memory), dengan cuma pengubahan satu kata. Beberapa lirik dari "Metropolis Pt 1" just digunakan di "Home". Pada dasarnya, keseluruhan album "Scenes From A Memory" penuh dengan musikal/lirikal/konseptual variasi dari elemen - elemen musikal dari "Metropolis Pt 1" dan "The Dance of Eternity" sebenarnya dibangun dari variasi - variasi elemen musik di lagu - lagu dalam album tersebut.
o Bagian - baguan dari tiap lagu di album "Octavarium" telah digunakan di bagian kelima dari lagu berjudul sama, "Octavarium".

* Six Degrees of Inner Turbulence, studio album ke enam mereka, memuat enam lagu dan mempunyai karakter - karakter angka enam di judul - judul lagunya. Train of Thought, studio album ke tujuh mereka, memuat tujuh lagu. Octavarium, studio album ke delapan mereka memuat delapan lagu dan judul albumnya diambil dari kata octo, yang merupakan kata Latin yang berarti delapan, berarti satu oktaf dari istilah musik, yang mana merupakan jarak dari satu not ke not lain adalah delapan not di tangga nada diatonik. Judul lagi dari CD ini adalah 24 menit, kelipatan dari 8. Halaman depan albumnya juga memuat karakter - karakter yang berhubungan dengan 5 dan 8. Contohnya, satu set dari kotak - kotak putih dan kotak - kotak hitam, mempunyai arti satu oktaf dari piano.

* Lagu "Octavarium" dulunya ingin diakhiri dengan seruling yang bergema serupa dengan awalan lagu tersebut. Namun diganti dengan not piano yang sama dari awalan album Octavarium. Mike Portnoy telah mengatakan bahwa seri awalan - akhiran album akan berhenti disini, karena album ke sembilan mendatang tidak akan diawali dengan akhiran "Octavarium"

* Analisis detil tentang "nugget" di "Octavarium" (disebut oleh Mike Portnoy sebagai "sebuah nugget raksasa") telah dipublikasikan di sebuah situs independen.

Diskografi

* When Dream and Day Unite(1989)
* Images and Words(1992)
* Live at Marquee(1993)
* Awake(1994)
* A Change of Season(1995)
* Falling into Infinity(1997)
* Once in a Live Time(1998)
* Scene from Memory(1999)
* Live Scene from New York(2001)
* Six Degree of Inner Turbulance(2002)
* Train of Thought(2003)
* Live at Budokan(2004)
* Octavarium(2005)
* Score(2006)
* Systematic Chaos(2007)
* Black Clouds and Silver Linings (2009)
* A Dramatic Turn of Events (2011)